Insumedal.com, Sumedang – RSUD Kabupaten Sumedang mencatatkan hutang yang sangat besar Rp5 Miliar pada Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) hingga akhir tahun 2023.
Plt Direktur RSUD Sumedang dr H Enceng SpB mengatakan, jumlah hutang jamkesda dari Pemkab Sumedang ke RSUD Sumedang ini merupakan akumulatif setelah sekian tahun kebelakang.
“Untuk pasien yang ditanggung jamkesda ini biasanya pasien yang berasal dari keluarga tidak mampu dan tidak tercover oleh JKN, sehingga untuk pembiayaannya dibebankam ke Jamkesda,” katanya dikutip dari kabarsumedang.com, Minggu (04/02/2024).
Menurut Enceng, ketika ada pasien seperti ini datang ke RSUD, pihak RSUD tidak bisa menolak dan tetap harus dilayani.
“Sementara biayanya nanti di klaimkan ke Jamkesda yang akan dibayarkan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Enceng menjelaskan, untuk mengatasi permasalahan hutang Jamkesda ke pihak RSUD tersebut sebenarnya sudah dibicarakan dengan Dinkes Sumedang maupun pihak legislatif.
“Namun sejauh ini memang belum teranggarkan,” paparnya.
Secara terpisah, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Sumedang Surdi Sudiana mengakui kalau hutang jamkesda ke pihak RSUD Sumedang hingga akhir tahun 2023 mencapai Rp 5 Milyar.
Dikatakan Surdi pasien yang ditanggung Jamkesda ini biasanya adalah dari keluarga tidak mampu yang belum tercover Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Baca Juga : PJ Bupati Sumedang Sebut Sudah Ada Tagline Serta Logo Untuk Kebutuhan City Branding
“Biasanya mereka ini membawa surat keterangan tidak mampu (SKTM), dari Desa dan setelah mendapatkan rekomendasi dari Dinsos mereka bisa dilayani di RSUD Sumedang dimana biayanya nanti dibebankan ke Jamkesda,” jelas Surdi.
Menurut Surdi pasien yang biaya ditanggung Jamkesda ini bukan hanya pasien perawatan biasa, ada juga yang harus operasi sehingga tak heran bila biayanya tinggi.
Dan sejauh ini jelas dia, karena .mungkin anggaran APBD Sumedang terbatas maka hingga kini hutang Jamkesda Sumedang ke pihak RSUD Sumedang belum terbayarkan.
